TIMES BATU, JAKARTA – Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 1445 H/2024 M terus mengalami peningkatan, mencapai lebih dari 147 ribu jemaah setelah 27 hari sejak pertama kali dibuka pada 10 Januari 2024. Jubir Kementerian Agama (Kemenag RI), Anna Hasbie, mengumumkan angka tersebut saat mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama di Semarang.
"Sampai sore ini, tercatat ada 147.520 jemaah yang sudah melakukan pelunasan biaya haji," ungkap Anna Hasbie.
Jemaah yang telah melunasi biaya haji terbagi dalam tiga kelompok. Pertama, sebanyak 126.070 jemaah masuk dalam kuota berhak lunas tahun ini. Kedua, 2.768 jemaah termasuk dalam kuota prioritas lansia. Ketiga, 18.682 jemaah masuk dalam kuota cadangan.
Lima provinsi dengan jumlah jemaah melunasi biaya haji paling banyak adalah Jawa Barat (24.801), Jawa Timur (22.161), Jawa Tengah (20.032), Banten (6.050), dan Sulawesi Selatan (4.203). Di sisi lain, lima provinsi dengan jumlah jemaah melunasi biaya haji paling sedikit adalah Bali (468), Papua Barat (404), Sulawesi Utara (381), NTT (355), dan Kalimantan Utara (301).
Anna menjelaskan bahwa pelunasan tahun ini mensyaratkan istithaah kesehatan, di mana jemaah harus menjalani pemeriksaan kesehatan di Puskesmas. Jika hasil pemeriksaan memenuhi kriteria istithaah kesehatan, maka jemaah dapat melunasi biaya haji.
“Siskohat mencatat ada 187.033 jemaah yang sudah melakukan pemeriksaan dan memenuhi syarat isthitaah. Kami harap untuk segera melakukan proses pelunasan biaya haji,” tambah Anna.
"Pelunasan biaya haji tahap pertama rencananya dibuka hingga 12 Februari 2024," sambungnya. Proses pelunasan ini terus berlangsung, memberikan kesempatan bagi jemaah yang memenuhi persyaratan untuk melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) dalam waktu yang ditentukan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pelunasan Biaya Haji Tembus 147 Ribu Jemaah, Jawa Barat Pimpin Angka Pelunasan Terbanyak
Pewarta | : Imadudin Muhammad |
Editor | : Bambang H Irwanto |