TIMES BATU, JAKARTA – Israel dan Hamas dijadwalkan menandatangani tahap pertama rencana perdamaian yang diajukan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, Kamis (9/10/2026). Kesepakatan ini diharapkan menjadi langkah awal menuju gencatan senjata dan berakhirnya perang di Gaza.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari, mengumumkan melalui media sosial X bahwa kesepakatan telah dicapai terkait semua klausul dan mekanisme untuk melaksanakan fase pertama perjanjian. Tahap ini mencakup pembebasan sandera Israel, tahanan Palestina, dan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Dilansir Al Jazeera, sumber yang diwawancarai mengungkapkan bahwa delegasi Palestina dan Israel memberikan tanggapan positif terhadap tahap pertama perjanjian. Saat ini, kesepakatan sedang difinalisasi setelah semua hambatan utama berhasil diatasi.

Sementara itu, Saluran 12 Israel melaporkan, mengutip pejabat Israel, bahwa perjanjian akan ditandatangani pada Kamis, dan pembebasan tahanan pertama dijadwalkan berlangsung pada Sabtu atau Minggu mendatang. Otoritas Penyiaran Israel juga menyebut bahwa persiapan sedang dilakukan untuk kemungkinan pengumuman resmi dalam beberapa jam ke depan.

Kesepakatan ini terjadi sebelum Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, menyerahkan memo langsung kepada Presiden Trump dalam pertemuan meja bundar. CNN melaporkan bahwa memo tersebut menunjukkan kesepakatan mengenai Gaza sudah sangat dekat tercapai. Seorang pejabat Gedung Putih menambahkan bahwa Trump kemungkinan akan segera mengumumkan langkah diplomatik tersebut melalui platform Truth Social.

AFP juga melaporkan bahwa Amerika Serikat sedang menyiapkan teks pidato Presiden Trump yang rencananya akan disampaikan untuk mengumumkan kesepakatan perdamaian Gaza. Trump menyatakan kepada wartawan bahwa Menteri Luar Negeri AS telah menekankan perlunya tindakan cepat karena kesepakatan sudah sangat dekat.

Tahap pertama rencana perdamaian ini menjadi momentum penting bagi stabilitas Timur Tengah, dengan fokus pada penghentian konflik, pemulihan kemanusiaan, dan dialog politik antara Israel dan Palestina.(*)