TIMES BATU, SUMBA TIMUR – Seorang nelayan asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dilaporkan tenggelam dan hilang di Pulau Mengkudu Sumba Timur. Hingga saat ini korban belum ditemukan.
“Insiden kecelakaan laut ini terjadi pada Rabu, 25 Juni 2025 malam di tengah parairan laut antara pulau Kotak dan pulau Mengkudu bagian Selatan Sumba Timur, hingga saat ini korban belum ditemukan,” ungkap Kapolres Sumba Timur AKBP Gede Harimbawa Kamis (26/6/2025).
Ia menjelaskan, kejadian tragis ini saat korban berinisial RJ sedang mencari cumi-cumi bersama kedua temannya masing-masing berinisial M dan IA dengan menggunakan perahu kecil berkapasitas 500Kg.
Ketika berada di tengah laut kata AKBP Gede, mesin perahu mengalami kerusakan maka RJ pun berinisiatif memperbaiki mesin perahu namun tiba-tiba gelombang pasang datang menghantam perahu hingga mengakibatkan korban RJ terlempar jauh dalam laut.
“Korban sempat membentur bagian mesin sebelum akhirnya hanyut dan tenggelam,” tuturnya.
Ditambahkan AKBP Gede, upaya pencarian langsung dilakukan oleh kedua teman korban. Namun terhambat oleh mesin perahu yang megalami kerusakan serta kondisi laut yang tidak bersahabat.
Lalu mereka meminta bantuan dari nelayan lain dengan memberikan sinyal melalui senter hingga ada beberapa nelayan langsung meresponsnya sebagian mencari korban serta sementara lainnya juga menarik perahu korban ke tepi pantai.
AKBP Gede menyampaikan, bahwa sejak kejadian tersebut, pencarian terhadap korban telah dilakukan oleh anggota Pos Polisi Salura bersama aparat Desa dan nelayan setempat tetapi terhambat cuaca ekstrem sehingga saat ini korban belum ditemukan.
“Yah, kami sudah berkoordinasi dengan Tim SAR ntu melalkukan pencarian lanjutan tetapi kondisi cuaca cukup ekstrem maka ini yang menjadi tantangan kami dalam proses pencarian namun kami terus berupaya,” paparnya.
AKBP Gede mengimbau, dengan kejadian seperti ini, nelayan agar selalu waspada saat melaut. Kondisi laut saat ini sangat ekstrem, jika ingin melaut agar memastikan semua kelengkapan serta peralatan sebelum melaut.
Pewarta | : Moh Habibudin |
Editor | : Faizal R Arief |