TIMES BATU, PEKANBARU – Provinsi Riau kembali mengukuhkan posisinya sebagai pusat kebudayaan Melayu dengan lima Warisan Budaya Takbenda (WBTb) yang mendapat rekomendasi dari Kemendikbudristek untuk diakui sebagai WBTb Indonesia.
Di antara lima warisan tersebut, Zapin Maharani menjadi sorotan sebagai tambahan terbaru yang memperkuat status Riau sebagai pusat zapin. "Riau akan semakin kokoh sebagai pusat zapin dengan bertambahnya satu zapin lagi yang diakui pada tahun ini, yakni Zapin Maharani," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Raja Yoserizal Zen, dalam keterangan resminya, Jumat (23/8/2024).
Yoserizal Zen mengungkap bahwa rekomendasi ini merupakan hasil kerja sama yang erat antara dinas kebudayaan di kabupaten, komunitas, serta pelaku budaya di Riau. Dengan pengakuan ini, Riau kini memiliki enam jenis zapin yang diakui sebagai WBTb Indonesia, semakin menegaskan peran daerah ini dalam pelestarian seni Zapin Melayu Dunia.
Selain Zapin Maharani, empat WBTb lainnya juga mendapat pengakuan, yaitu Bo’onau Rokan Hulu, Manggelek Tobu, Tari Losuong, dan Bele Kampung Suku Asli Anak Rawa Siak. Setiap warisan budaya ini mencerminkan kekayaan dan keberagaman tradisi di Riau, dari tradisi sosial-historis hingga kesenian yang memikat.
Keberhasilan ini menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian budaya lokal, dan bahkan telah direncanakan pengajuan zapin lainnya dari Riau untuk diakui sebagai WBTb Indonesia pada tahun 2025. Sidang penetapan WBTb Indonesia 2024 dijadwalkan berakhir pada 28 Agustus 2024 di Jakarta, dengan Riau membawa prestasi kebudayaannya ke panggung nasional.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Lima Warisan Budaya Takbenda Riau Dapat Rekomendasi Kemendikbudristek: Zapin Maharani Jadi Sorotan
Pewarta | : Antara |
Editor | : Faizal R Arief |