TIMES BATU, MALANG – Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif mengatakan, sekitar 250 calon penumpang tak diijinkan melakukan perjalanan KA di Stasiun Malang dan wilayah Daop 8 Surabaya pada masa larangan mudik ini.

"Sudah ada total sekitar 250 dari keseluruhan calon penumpang mulai tanggal 6 Mei kemarin sampai hari ini tak diijinkan melakukan perjalanan KA, khususnya jarak jauh karena tidak memenuhi syarat yang telah ditentukan," ujar Luqman, Senin (10/5/2021).

Syarat tersebut yang tak dipenuhi oleh para calon penumpang seperti tidak adanya surat tugas dari pimpinan perusahaan dan juga surat ijin dari kelurahan untuk keperluan mendesak.

"Jadi karena tidak bisa menunjukan dokumen yang disyaratkan untuk verifikasi, maka kami tolak atau tidak kami izinkan naik kereta api di masa peniadaan mudik ini," ungkapnya.

Sementara itu, untuk layanan KA jarak jauh khususnya di Stasiun Malang Kota Baru baik sisi timur dan juga barat, saat ini hanya ada dua KA jarak jauh yang dijalankan.

"Saat ini cuma ada dua untuk jarak jauh, yakni KA Tawangalun dengan tujuan Ketapang - Banyuwangi dan juga KA Gajayana, dari Malang dengan tujuan Gambir - Jakarta," jelasnya.

Selanjutnya dari pantauan, Stasiun Malang Kota Baru sisi Timur yang baru saja dioperasikan pada hari ini, Senin (10/5/2021) terlihat cukup sepi dengan hanya beberapa orang saja yang menunggu keberangkatan KA.

Padahal, untuk Stasiun Malang Kota Baru sendiri berkapasitas hingga 2.500 calon penumpang dengan catatan selama pandemi hanya dibatasi setengahnya. "Hari pertama uji coba di sisi Timur ini memang sepi. Karena memang ya itu adanya larangan mudik dari tanggal 6 Mei sampai 17 Mei mendatang," kata Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya ini. (*)