TIMES BATU, JAKARTA – Nama Rocky Gerung beberapa bulan ini terus menjadi pembicaraan publik. Baik di media arus utama (mainstream) dan di media sosial. Terutama saat Rocky Gerung menyampaikan bahwa “Kitab suci adalah Fiksi”. “Fiksi adalah, banyak di cari di mesin pencari Google.
Kalimat “Kitab suci adalah fiksi” itu disampaikan Rocky Gerung saat menjadi pembicara di acara diskusi Indonesia Lawyer Club (ILC) di stasiun Televisi V One pada 10 April 2018 lalu.
Saat itu, Rocky Gedung menyampaikan bahwa “Kitab suci adalah fiksi”. Dari perkataan itu, Rocky Gerung dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Ada dua pelapor dalam kasus tersebut. Diantaranya, Jack dengan nomor LP/512/IV/2018/Bareskrim tertanggal 16 April 2018.
Selain Jack, Permadi Aria atau yang populer di dunia maya Abu Janda. Ia melapor ke Polda Metro Jaya pada 11 April 2018. Laporan Abu Janda bernomor polisi TBL/2001/IV/2018/PMJ/Dit.Reskrimsus.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fiksi ada tiga macam pengertian. Diantaraya, 1) fiksi adalah cerita rekaan (roman, novel, dan sebagainya), 2) rekaan; khayalan; tidak berdasarkan kenyataan, 3) pernyataan yang hanya berdasarkan khayalan atau pikiran.
Sementara fiksi menurut Rocky Gerung adalah, fiksi adalah suara energi untuk mengaktifkan imajinasi yang penting dan positif.
“Beda dengan fiktif yang cenderung mengada-ngada. Itu sudah berkali-kali saya terangkan bahkan dengan sangat jelas,” jelasnya, usai menjalani proses klarifikasi di Direktorat Reskrimsus Polda Metro Jaya, Jumat (1/2/2019).
Menurut Rocky Gerung, kedua pelapor dinilai tidak paham apa perbedaan fiksi dan fiktif. “Rupanya si pelapor itu gagal paham beda antara fiksi dan fiktif,” katanya, saat ditanya awak media.
Sementara itu, menurut Wikipedia, fiksi adalah cerita atau latar yang berasal dari imajinasi dengan kata lain, tidak secara ketat berdasarkan sejarah atau fakta. Fiksi bisa diekspresikan dalam beragam format, termasuk tulisan, pertunjukan langsung, film, acara televisi, animasi, permainan video dan permainan peran.
Karya fiksi merupakan hasil dari imajinasi kreatif, jadik kecocokannya dengan dunia nyata biasanya diasumsikan oleh audiensnya. Kebenaran dalam fiksi tidak harus sejalan dengan kebenaran yang berlaku di dunia nyata.
Sementara itu, menurut penelusuran Litbang TIMES Indonesia dari berbagai sumber, pengertian fiksi adalah sebuah prosa naratif yang sifatnya imajinatif atau karangan non-ilmiah dari penulis dan bukan berdasar kenyataan.
Jadi, fiksi tidak terjadi di dunia nyata dan hanya berdasar imajinasi atau pikiran seseorang. Namun, walaupun fiksi hanya imajinasi, namun tetap masuk akal dan bisa mengandung kebenaran yang bisa mendramatisasikan hubungan-hubungan antar manusia.
Ada beberapa jenis karya seni yang termasuk dalam tulisan fiksi, diantaranya, novel, cerpen, sinetrong, drama, telenovela, film kodemi dan lainnya. Sementara menurut para ahli, seperti Krismarsanti, bahwa fiksi adalah karangan yang berisi kisah atau cerita yang dibuat berdasarkan khayalan atau imajinasi pengarang.
Sementara menuru Thani Ahmad, fiksi adalah cerita naratif yang timbul dari imajinasi pengarang dan tidak mempedulikan fakta sejarah.
Adapun ciri-ciri fiksi, sifatnya rekaan atau imajinasi dari pengarang, terdapat kebenaran yang relatif atau tidak mutlak. Umunya, fiksi menggunakan Bahasa yang sifatnya konotatif atau bukan sebenarnya.
Beberapa bulan ini, bahkan di awal Februari 2019, sosok Rocky Gerung, sukses meramaikan banyak pihak yang mencari dan ingin tahu apa sebenarnya pengertian fiksi itu. Terbukti, publik banyak mencari definisi apa itu fiksi. “fiksi adalah…” banyak dicarai mesin pencari Google.
Bahkan kata kunci ‘Fiksi adalah’ sejak dimunculkan Rocky Gerung, muncul di trending topic Google, sejak Jumat (1/2/2019) hingga Sabtu (2/2/2019) malam. Publik banyak mencari ada definisi fiksi dan fikti di mesin pencari Google. (*)
Berita ini sudah tayang di timesindonesia.co.id dengan judul: Dilaporkan ke Polisi Soal Fiksi, Ini Pengertian Fiksi Menurut Rocky Gerung
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Inilah Pengertian Fiksi Menurut Rocky Gerung
Pewarta | : Imadudin Muhammad |
Editor | : Yatimul Ainun |