TIMES BATU, MALANG – Hari ini, Kota Malang, tepatnya di sekitar perpustakaan kota menjadi saksi dari momen yang tak terlupakan. Pasalnya Wali Kota Malang, Drs. H. Stutiaji, secara tiba-tiba bergabung dengan peserta Karnaval Malang 2023 dalam sebuah sesi joget yang mengagumkan.
Dalam suatu aksi yang mengejutkan dan penuh semangat, Wali Kota turut serta dalam tarian bersama para peserta karnaval. Hal ini menunjukkan rasa kebersamaan dan keterlibatan langsung dalam kegiatan budaya kota.
Dalam tema "Kota Malang Berbhineka Tunggal Ika Menuju Indonesia Maju", karnaval Malang 2023 telah mengundang berbagai komunitas, kelompok seni, dan warga Malang untuk meramaikan jalan-jalan kota dengan kostum-kostum berwarna, tarian tradisional, serta kreativitas yang tak terbatas.
Lebih dari 1000an peserta ikut dalam perayaan karnval tahun ini. Namun, sorotan khusus pada acara ini jatuh pada momen saat Wali Kota Malang tiba-tiba turun dari podium dan ikut masuk di tengah-tengah peserta dan memulai sesi joget yang penuh semangat.
Reaksi decak kagum dan aplaus dari masyarakat yang memadati rute karnaval menjadi bukti sejauh mana momen ini telah menginspirasi dan menghibur mereka.
Drs. H. Stutiaji menunjukkan kepiawaian dan keberanian dengan melibatkan diri dalam tarian yang terkoordinasi dengan baik bersama para peserta, menciptakan ikatan yang kuat antara pemimpin kota dan masyarakatnya. Dengan memakai pakaiaan adat Banten, Wali Kota Malang sukses menarik seluruh perhatian penonton.
Drs. H. Sutiaji dalam sambutannya menyampaikan, bahwa Karnaval Malang 2023 akan menjadi wadah pemersatu bangsa. Menyatukan padukan unsur rasa kekeluargaan khususnya bagi warga Kota Malang dan sekitarnya.
“Hal yang paling penting bagi kita sekarang adalah kebersamaan dan kekeluargaan. Jangan sampai kita menjadi terpecah belah hanya karena suatu perbedaan saja,” jelasnya.
Karnaval Malang 2023 sendiri juga menghadirkan pawai yang menampilkan keanekaragaman budaya dan seni dari berbagai lapisan masyarakat. Peserta memakai kostum-kostum spektakuler yang mewakili identitas budaya mereka, sementara jalanan dipenuhi dengan musik dan tarian yang menghidupkan suasana. (*)
Pewarta | : TIMES Magang 2025 |
Editor | : Imadudin Muhammad |