https://batu.times.co.id/
Kopi TIMES

Menelaah Bagaimana Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah Unggul

Rabu, 27 April 2022 - 10:33
Menelaah Bagaimana Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah Unggul Sunarto, Mahasiswa program studi Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang.

TIMES BATU, MALANG – Pendidikan Agama Islam di Indonesia telah berlangsung dalam rentang waktu panjang sejak Islam masuk di Indonesia hingga sekarang. Perkembangan yang pada awalnya masuk melalui sostim pendidikan informal seperti pondok pesantren dan lewat mushalla ini telah berkembag pesat sampai saat ini menjelma menjadi sebuah pendidikan formal seperti madrasah-madrasah yang sudah dikenal seperti sekarang ini.

Pendidikan Agama Islam pada awal masuk di Indonesia secara langsung masih belum mendapat perhatian oleh pemerintah hingga pada tahun limapuluhan pemerintah baru memberikan perhatiannya melalui Undang-Undang yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperoleh Pendidikan Agama dan termasuk Pendidikan Agama Islam. Undang-Undang tentang penyelenggaraan Pendidikan Agama ini berikutnya dikenal dengan sebutan Undang-Undang Tahun 1950  Nomor 4  dan sekaligus dicatat sebagai tonggak awal sejarah Pendidikan Agama berproses di lembaga-lembaga pendidikan formal.

Sejatinya walaupun telah diajarkan di sekolah-sekolah da menjadi salah satu mata pelajaran wajib dalam kurikulum sekolah, namun keberhasilan pembelajaran Pendidikan Agama Islam masih dinilai kurang maksimal oleh beberapa kalangan.

Hasil survei yang menunjukkan terjadinya perilaku menyimpang seperti pergaulan bebas, minum minuman berarkohol, konsumsi narkoba, tindak kriminal, tindakan mealawan hukum, dan tindak kekerasan hingga melanda di kalangan pelajar dan mahasiswa sehingga dinilai oleh banyak kalangan berpangkal dari krisis moral dan akhlak yang secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan persoalan pendidikan. Bahkan sebagian kalangan menilai sebagai kegagalan pendidikan agama secara umum termasuk kegagalan pendidikan Islam. 

Demi menjawab permasalahan tersebut, Sunarto yang merupakan salah satu mahasiswa program studi Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang mengangkat isu tentang bagaimana manajemen pembelajaran pendidikan agama Islam dalam salah satu sekolah unggul yang ada di kota Malang menjadi sebuah penelitian. Penelitian yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Intan Amanah Malang ini berfokus pada seperti apa Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam pendidikan agama Islam dalam sekolah tersebut. 

Saat dikonfirmasi melalui pesan singkat terkait pelaksanaan Ujian Promosi Doktornya yang akan dilaksanakan Kamis, 28 April 2022, Sunarto mengungkapkan alasan dirinya memilih dan menetapkan sekolah Dasar Insan Amanah sebagai situs penelitian. Saat penelitiaan ini dilakukan, sekolah ini masih tebilang muda dan baru berusia 13 tahun. Sekolah ini baru berdiri secara resmi pada tahun 2009. 

Manajemen Pendidikan Agama Islam yang Dijalankan

Melalui hasil penelitiannya mahasiswa yang juga berprofesi sebagai dosen tersebut melihat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam disusun oleh masing-masing guru Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar Insan Amanah dengan melibatkan seluruh unsur terkait.

Secara formal administratif telah memenuhi unsur-unsur Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagaimana ditetapkan dalam Permendikbud Nomor: 22 Tahun 2016. Adapun secara substantif juga telah memenuhi prinsip-prinsip pembelajaran konstruktivistik yang mengedepankan terperolehnya ilmu pengetahuan melalui proses konstruksi dan menempatkan pendidik sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran.

Adapun tujuan, materi, serta langkah-langkah pembelajaran sebagaimana tertuang di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran telah menggambarkan adanya kesesuaian dengan karakteristik pembelajaran saintifik yang mengedepankan terjadinya belajar siswa aktif, kreatif dan produktif sesuai filosofi pembelajaran saintifik.

Hasil lain yang dirumuskan Sunarto adalah Para guru Pendidikan Agama Islam telah mengorganisasikan materi pembelajaran dengan baik dan benar. Memilah di antara materi-materi pembelajaran dan memasukkannya dalam kategori-kategori tingkat kesulitan materi hingga didapati materi dengan tingkat kesulitan tinggi, sedang, dan rendah sebagai dasar penentuan materi yang harus diajarkan di dalam kelas memanfaatkan waktu yang teralokasikan dan materi yang harus dipelajari secara mandiri oleh peserta didik.

Dengan demikian seluruh materi dapat terpelajari dan terpahami hingga mencapai ketuntasan belajar.  Namun juga masih terdapati guru yang belum mengorganisasikan materi sedemikian rupa hingga memaksakan seluruh materi diajarkan melalui pembelajaran di kelas dengan alokasi waktu terbatas. Percepatan penyampaian materi karena mencukupkan waktu yang teralokasikan tanpa memperhatikan tingkat kesulitan materi pembelajaran. Dengan demikian terdapat beberapa materi tidak terpahami dengan baik hingga memerlukan remidi untuk mencapai ketuntasan.

Proses pembelajaran yang terbagi dalam tiga kegiatan pokok; pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup dilakukan oleh para guru Pendidikan Agama Islam dengan: a) menekankan prinsip-prinsip pembelajaran siswa aktif yang menjadi salah satu ciri pembelajaran konstruktivistik, b) memposisikan guru sebagai fasilitator, c) mengarahkan proses belajar peserta didik mengikuti langkah-langkah pembelajaran saintifik.

Dalam pengawasan pembelajaran, sekolah ini melakukan dalam beberapa tahap dimana pegawasan dilakukan oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, wakil kepala sekolah bidang keislaman, dan pengawas Kementerian Agama Kecamatan Lowokwaru yang lazim disebut PPAI meliputi seluruh bagian dari proses pembelajaran dan dilaksanaan pengawasan sesuai fungsi dan tugasnya.

Lalu, disampaikan seluruh hasil pengawasan tersebut kepada para guru dan pihak terkait untuk  ditindaklanjuti hasilnya oleh oleh sekolah dengan berbagai kegiatan mulai dari berdiskusi bersama guru, memberi arahan, menyelenggarakan workshop pembelajaran, mengirimkan guru untuk mengikuti workshop, memberi motivasi serta rekomendasi untuk mempertahankan capaian positif dan memperbaiki serta meningkatkan capaian yang termasuk dalam kategori kurang.

Setelah itu disampaikan seluruh hasil pengawasan oleh pengawas, dan para guru merespon arahan serta rekomendasi pengawas pembelajaran,dan para guru merespon arahan dan rekomendasi pengawas dengan melakuan rangkaian upaya peningkatan kualitas pembelajaran.

Melalui semua hasil yang sudah ia ungkapkan, Sunarto menyampaikan bahwa penelitian ini belum sepenuhnya sempurna, perlu adanya penelitian yang lebih lanjut yang bisa dilakukan oleh para peneliti lainnya agar dapat memotret lebih jeli, teliti, dan kritis persoalan manajemen pembelajaran Pendidian Agama Islam sehingga celah-celah riset baru yang memiliki daya guna bagi peningkatan kualitas pembelajaran PAI melalui manajemen pembelajaran yang ideal dapat dilakukan.

Ia juga berharap akan perlunya dukungan dan penguatan terus menerus dari jajaran pimpinan sekalah atas penerapan fungsi-fungsi manajemen yang telah diterapan oleh para guru dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Insan Amanah agar dapat menggapai hasil maksimal.

***

*) Oleh: Sunarto, Mahasiswa program studi Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang.

Pewarta :
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Batu just now

Welcome to TIMES Batu

TIMES Batu is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.