https://batu.times.co.id/
Olahraga

Piala Dunia 2026: Peluang Lebih Banyak, tetapi Tim Besar Justru Kerap Tersandung

Kamis, 20 November 2025 - 07:00
Peluang Lebih Banyak, tetapi Tim Besar Justru Kerap Tersandung Italia harus melakoni jalan terjal play-off untuk menjaga peluang lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.

TIMES BATU, JAKARTA – Perluasan jumlah peserta Piala Dunia membuka peluang jauh lebih besar bagi wilayah seperti CONCACAF, yang kini mendapatkan enam tiket langsung—termasuk tiga slot untuk negara tuan rumah bersama.

Selain itu, dua negara CONCACAF berkesempatan tampil lewat jalur playoff. Pada edisi 2022, kawasan ini hanya memiliki tiga tiket langsung dan satu dari playoff.

Afrika juga mendapat peningkatan signifikan. Dari lima slot sebelumnya, kini ada sembilan tiket otomatis ditambah satu peluang ekstra melalui playoff.

Namun bertambahnya kuota tidak serta-merta membuat jalan menjadi mudah bagi negara-negara besar.

Italia, peraih empat gelar juara dunia, masih terancam kembali absen untuk ketiga kalinya secara beruntun setelah hanya menempati posisi kedua di grup kualifikasinya. Juara Eropa 2021 itu harus melewati babak playoff untuk menjaga asa kembali ke panggung Piala Dunia.

Situasi itu memunculkan keluhan dari pelatih Italia, Gennaro Gattuso. “Dulu, peringkat dua terbaik langsung lolos. Sekarang aturannya berbeda,” ujarnya.

Meski demikian, Eropa tetap menjadi konfederasi dengan jatah terbanyak, yaitu 16 slot—naik dari 13—baik melalui jalur langsung maupun playoff. Bahkan, sebagian pihak menilai kualifikasi Eropa terlalu mudah bagi tim-tim elite.

Inggris lolos sebagai juara grup dengan rekor sempurna, tanpa satu pun kebobolan, dan belum pernah kalah di kualifikasi Piala Dunia sejak 2009—atau dalam 39 pertandingan terakhir.

Norwegia, yang mengungguli Italia di grup, juga mencatat rekor sempurna. Begitu pula Kroasia. Sementara Belgia, Prancis, Belanda, Spanyol, dan Swiss melaju ke putaran final tanpa tersentuh kekalahan.

Perubahan Peta Kekuatan

Kesulitan Italia disebut-sebut sebagai tanda kemerosotan performa yang sudah terasa sejak lama. Setelah menjuarai Piala Dunia 2006, Italia tersingkir di fase grup pada edisi 2010 dan 2014, lalu gagal lolos ke dua edisi berikutnya (2018 dan 2022).

Situasi serupa menimpa Jerman. Setelah meraih gelar keempat pada 2014, Die Mannschaft tersingkir di fase grup pada dua edisi berturut-turut, menandakan dominasi negara-negara besar tak lagi sekuat dulu.

Fenomena ini juga terlihat di luar Eropa. Nigeria, yang pernah menjadi salah satu kekuatan utama Afrika dan lolos ke enam dari tujuh Piala Dunia antara 1994–2018, kini gagal tampil dua kali berturut-turut setelah kembali terhenti di kualifikasi.

Mampukah Pendatang Baru dan Kuda Hitam Mengejutkan?

Curaçao dan Tanjung Verde sudah mencatat sejarah dengan lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya. Keberhasilan kedua negara kecil itu diharapkan menjadi pemicu perkembangan sepak bola domestik, sesuai harapan FIFA ketika memperluas jumlah peserta turnamen.

Piala Dunia memang selalu menjadi panggung kejutan. Amerika Serikat pernah mengguncang dunia setelah mengalahkan Inggris pada 1950. Pada 2022, Arab Saudi menundukkan Argentina yang akhirnya keluar sebagai juara.

Kamerun mengalahkan Argentina pada 1990, sementara Senegal menumbangkan juara bertahan Prancis pada 2002. Dua tahun lalu, Maroko menjadi negara Afrika pertama yang menembus semifinal setelah menyingkirkan Belgia, Spanyol, dan Portugal.

Kini celah antara tim besar dan tim kuda hitam semakin menyempit. Negara-negara yang dulu hanya dianggap pelengkap mulai memiliki ambisi realistis untuk melaju jauh di turnamen.

Sebagai tuan rumah dengan Mauricio Pochettino di kursi pelatih, Amerika Serikat juga mengincar pencapaian lebih baik dari rekor mereka ketika mencapai perempat final pada 2002. Kebangkitan mereka belakangan ini, termasuk kemenangan telak 5–1 atas Uruguay, menambah kepercayaan diri.

Namun demikian, favorit juara masih dihuni nama-nama lama: Argentina, Brasil, Prancis, dan Spanyol. Trofi Piala Dunia sendiri masih menjadi milik delapan negara saja sepanjang 95 tahun sejarah turnamen. (*)

Pewarta : Wahyu Nurdiyanto
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Batu just now

Welcome to TIMES Batu

TIMES Batu is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.