https://batu.times.co.id/
Pendidikan

Dosen Unira Malang Lakukan Pemuliaan Mutasi Buah Melon Jadi Varietas Baru

Kamis, 11 Juli 2024 - 19:43
Dosen Unira Malang Lakukan Pemuliaan Mutasi Buah Melon Jadi Varietas Baru Dosen pemuliaan Tanaman UNIRA, Astrid Ika Paramitha, menunjukkan melon hasil perakitan varietas di kebun milik Poktan Madukismo 1, saat kunjungan perwakilan Kementerian Pertanian RI dan Dirjen Kominfo RI, belum lama ini.

TIMES BATU, MALANG – Komoditas buah melon yang lebih berkualitas coba dikembangkan dosen Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang. Yakni, dengan perakitan varietas baru, melalui metode iriadiasi sinar Gamma. 

Dosen pemuliaan Tanaman pada buah melon ini adalah, Astrid Ika Paramitha, M.P, yang juga Ketua Laboratorium Dasar Unira Malang. 

"Awal penelitiannya didapatkan 5.400 benih yang di iriadiasi menggunakan sinar Gamma dengan berbagai dosis. Kemudian dihasilkan 1.450 genetik baru, yang akan diseleksi tahap evaluasi selanjutnya ," terang Astrid Ika, ditemui di sela aktivitasnya di Laboratorium Dasar Unira, Kamis (11/7/2024). 

Dijelaskan, dengan pemuliaan mutasi melalui sinar Gamma tersebut, bisa dihasilkan keanekaragaman genetik buah melon lebih banyak dan bervariasi. Varian yang dihasilkan, bisa terjadi perubahan pada tekstur kulit, daging buah, kandungan rasa manis, bahkan ukurannya. 

"Dari sekitar 1.450 genetik tadi, akhirnya didapatkan buah melon dengan karakter baru, mulai dari bentuk daun, warna daun, bentuk buah, rasa lebih manis, ukuran dan daya tahannya juga berubah dibanding buah asalnya, termasuk kerenyahan daging buahnya," terang kandidat doktor Pemuliaan Tanaman dan Bioteknologi ini. 

Dengan pengaruh iradiasi sinar Gamma ini, lanjut Astrid, dihasilkan keanekaragaman varian jenis melon. Meski demikian, menurutnya mutasi genetik baru yang terjadi tidak bisa diprediksi pemulia, berbeda halnya dengan persilangan. 

Dijelaskan, kemungkinan terjadinya mutasi juga sangat kecil, untuk setiap jenis buahnya. Untuk proses iridiasi sinar Gamma sendiri, menurutnya hanya membutuhkan waktu sekitar lima menit. 

"Untuk kadar gula melon mutasi genetik yang dihasilkan, bisa meningkat hingga 20, dari tingkat kemanisan buah awalnya 12 ke bawah," tambahnya. 

Hasil dari pemuliaan mutasi yang dilakukan ini, Astrid bisa mendapatkan calon varietas baru yang lebih berkualitas dari benih melon genetik yang didapatkan. Benih melon mutasi tersebut, disimpan dalam inkubator untuk bisa dibudidayakan di lahan pertanian melon. 

Salah satunya, diterapkan di lokasi tanam green house milik Kelompok Tani Madukismo 1 Desa Permanu Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, yang diketuai Andik. 

Lokasi budidaya oleh poktan melon hasil perakitan melon mutasi genetik yang dikerjakan Astrid Ika ini juga sempat dikunjungi perwakilian Kementerian Pertanian RI dan Dirjen Kominfo RI, belum lama ini.

Selebihnya, buah melon varietas baru hasil mutasi yang dihasilkan peneliti Astrid ini, juga berpeluang untuk dipasarkan hingga ekspor, karena harga jualnya lebih bagus dibanding melon jenis lainnya. 

"Ada pihak yang siap mendukung pemasaran ekspor varietas hasil pemuliaan mutasi genetik ini ke Amerika. Nilai ekonominya lebih bagus dengan harga jual jauh lebih tinggi," demikian peneliti pemuliaan tanaman yang akrab dipanggil Bunda Cantik ini. 

Astrid Ika sendiri merupakan dosen penerima Beasiswa LPDP RI, yang tengah mengerjakan proyek perakitan mutasi genetik buah melon agar lebih berkualitas ini. (*)

Pewarta : Khoirul Amin
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Batu just now

Welcome to TIMES Batu

TIMES Batu is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.