TIMES BATU, MALANG – Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan hasil jajak pendapat kepada sejumlah guru dan siswa menunjukkan keinginan belajar tatap muka di Kota Pendidikan ini cukup tinggi.
"Kemarin kita ambil sampling untuk SMPN 8. Jajak pendapat siswa dan guru. Lebih dari 74 persen itu meminta untuk (belajar) tatap muka," kata Sutiaji, Senin (24/8/2020).
Sebelumnya, Pemkot Malang menggelar simulasi kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah. Salah satunya diterapkan di SMPN 8 Kota Malang pada Rabu (19/8/2020).
Tentu kata Sutiaji, seluruh guru harus menjalani rapid test atau bahkan tes swab untuk memastikan bebas dari paparan Covid-19.
Selain itu, protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di lingkungan sekolah juga harus benar-benar diterapkan. Seperti skema physical distancing, fasilitas cuci tangan, masker dan hand sanitizer serta penyemprotan disinfektan secara berkala.
Pelaksanaan tes swab, masih kata Sutiaji, memungkinkan diterapkan untuk guru-guru. Sedangkan untuk siswa Pemkot Malang belum ada rencana.
"Kalau swab satu berapa? Swab saja bisa satu (juta sekian biayanya). Coba njenengan bayangkan jumlah siswa di Kota Malang itu berapa," bebernya.
Beberapa langkah lainnya yang dilakukan Pemkot Malang untuk mendukung proses belajar tatap muka, yakni seperti penyediaan layanan internet gratis di setiap kelurahan. Akhir-akhir ini Wali Kota Malang Sutiaji juga memproyeksikan penyediaan WiFi gratis bisa menyeluruh di setiap RW di Kota Malang. (*)
Pewarta | : Mohammad Naufal Ardiansyah |
Editor | : Faizal R Arief |