TIMES BATU, MALANG – Penasehat Khusus Presiden RI untuk Urusan Pertahanan Nasional, Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman, memberikan kuliah umum inspiratif di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rabu (2/7/2025). Dalam paparannya, Dudung menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto menaruh harapan besar kepada generasi muda. Oleh karenanya, anak-anak sudah mulai diberikan makan bergizi,” ujar Dudung.
Menurutnya, bonus demografi yang akan terjadi di tahun 2045 harus diiringi dengan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, berkarakter kuat, dan memiliki kredibilitas. Jika tidak, bonus tersebut justru bisa menjadi bencana bagi bangsa.
“Kalau bonus demografi ini tidak diiringi dengan SDM yang mumpuni, maka ini justru akan menjadi malapetaka,” tegas mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat tersebut.
Dalam kuliah umumnya, Dudung juga mengingatkan para mahasiswa bahwa kemerdekaan Indonesia diperoleh melalui perjuangan panjang, penuh dengan darah dan air mata. Oleh karena itu, menjaga semangat nasionalisme dan idealisme sangatlah penting, terutama di tengah tantangan global dan ancaman perpecahan.
“Bangsa kita ini bangsa yang saling menghargai, bangsa yang saling menghormati, dan bangsa yang mengedepankan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi,” kata Dudung.
Ia pun mengajak mahasiswa untuk menengok konflik yang terjadi di berbagai negara seperti Irak, Libya, Lebanon, dan Yaman, yang porak-poranda akibat perpecahan internal meskipun berada dalam satu wilayah dan satu agama. Indonesia, dengan keberagaman 17.000 pulau, enam agama, dan ribuan suku budaya, memiliki Pancasila sebagai fondasi pemersatu bangsa.
“Ini sangat rentan. Tapi kita punya Pancasila. Ini yang menjadikan landasan pokok bagi kita, sehingga persatuan dan kesatuan tetap terjaga,” tambahnya.
Di akhir kuliah umum, Dudung mengajak mahasiswa UMM untuk tidak mudah terpengaruh oleh kepentingan kelompok atau individu yang bisa memecah belah bangsa. Ia menekankan pentingnya kontribusi nyata generasi muda dalam membangun bangsa melalui peningkatan kapasitas, wawasan kebangsaan, dan kerja nyata di berbagai bidang.
“Generasi muda ini mari kita mengisi kemerdekaan dengan jerih payah para leluhur kita. Jangan sampai kita tergoyah oleh kepentingan kelompok yang bisa merusak kesatuan,” pungkasnya.
Kuliah umum ini menjadi bagian dari rangkaian penguatan nilai-nilai kebangsaan di kalangan generasi muda, yang diyakini akan menjadi tulang punggung Indonesia menuju era keemasan pada tahun 2045. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |