TIMES BATU, MALANG – Departemen Sastra Jerman Universitas Negeri Malang (UM) menyelenggarakan seminar internasional perdana, Rabu (8/5/2024). Acara yang bernama ICONELS (International Conference on Education Language, Literacies, and Literary Studies) ini menarik perhatian para akademisi dan praktisi pendidikan dari berbagai negara.
Dengan tema "Menyambung Batas: Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya dalam Kesadaran SDGs di Era Masyarakat 5.0," seminar ini bertujuan untuk menghubungkan pemikiran dan aksi dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di tengah-tengah perubahan masyarakat yang semakin maju.
Acara ini mengundang beberapa keynote speaker ternama dari berbagai negara, antara lain Prof. Dr. Korakoch Attaviriyanupap dari Universitas Silpakorn, Thailand; Dr. Farhana Muslim Mohd Jalis dari Universiti Putra Malaysia; Marlene Klässner, M.A. Lektor DAAD di Universitas Negeri Malang, Indonesia; Prof. Dr. habil. Daniel Rellstab dari Pädagogische Hochschule Schwäbisch Gmünd, Jerman; Dr. Dudy Syafruddin, M.A dari Universitas Negeri Malang, Indonesia; Dr. Nimet Tan dari Friedrich Schiller Universität Jena, Jerman; dan Prof. Dr. Ilona Feldné Knapp dari Eötvös Loránd University, Budapest, Hungaria.
Rektor Universitas Negeri Malang, Prof Hariyono dalam sambutannya menyatakan, tema ICONELS tahun ini adalah ‘Menyambung Batas: Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya dalam Kesadaran SDGs di Era Masyarakat 5.0.’ sangatlah menarik.
“ Melalui forum ini, kami berusaha memperkuat visi kami bukan hanya sebagai jembatan antara Barat dan Timur, tetapi juga sebagai kampus pendidikan yang berkomitmen untuk mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan yang berkualitas," jelas Rektor UM
Ketua ICONELS 2024, Dr. Desti Nur Aini, S.S., M.Pd. menyatakan semangat kolaborasi dalam pembangunan masa depan yang lebih baik tergambar jelas dalam partisipasi mahasiswa pendidikan bahasa Jerman UM bersama para pemakalah dari Indonesia, Malaysia dan Thailand, turut memimpin gerakan untuk membangun kesadaran akan SDGs.
“Dengan membawa pemikiran dan pengalaman dari berbagai negara, ICONELS menjadi wadah bagi diskusi dan kolaborasi yang berpotensi membawa perubahan positif dalam pendidikan, bahasa, sastra, dan budaya untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan,” Jelas Desti Ketua ICONELS.
Ketua Departemen Sastra Jerman, Dr. Dewi Kartika Ardiyani, S.Pd., M.Pd. menyampaikan kesan yang positif atas terselenggaranya seminar internasional pertama di Departemen Sastra Jerman UM. Kegiatan ini bisa berjalan dengan lancar dengan kehadiran partisipan dan presenter dari berbagai negara serta beragam gagasan ilmiah dan akademik yang menjadi topik diskusi dalam acara ini.
“Kami merasa sangat bersyukur atas partisipasi yang luas dari berbagai daerah di Indonesia, terutama dari prodi Bahasa dan Sastra Jerman di universitas-universitas seperti UI, UNPAD, UNIMED, UNESA, UNY, dan STBA Bandung, serta dari Universiti Putra Malaya Malaysia. Tidak hanya itu, kehadiran partisipan dan presenter dari Pädagogische Hochschule Schwäbisch Gmünd di Eropa, Hungaria, Thailand, dan Filipina juga turut menyemarakkan acara ini,” ujar Dewi.
“Kami berharap acara ICONELS ini dapat diagendakan menjadi kegiatan rutin dari Departemen Sastra Jerman, tujuannya karena ini sebuah Konferensi Internasional dengan mengusung tema Pendidikan, literasi yang bermuara pada hasil penelitian dengan harapan dapat memberikan kontribusi positif dalam dunia pendidikan khususnya dalam bidang bahasa, budaya dan penggunaan teknologi. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Seminar ICONELS UM Bahas Satra dan Budaya dalam Kesadaran SDGs
Pewarta | : Yovika Indrisani (MBKM) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |