TIMES BATU, MALANG – Fikir Aldiansyah, menjadi wakil Politeknik Negeri Malang (Polinema) dalam Pilmapres 2024.
Pilmapres (Pilihan Mahasiswa Berprestasi) adalah sebuah kompetisi yang ditujukan untuk mahasiswa diploma atau vokasi di Indonesia.
Kompetisi ini tidak hanya menjadi wadah untuk mengapresiasi prestasi mahasiswa, tetapi juga memiliki peran penting dalam perkembangan pendidikan vokasi di Indonesia.
Mhasiswa Teknik Kimia ini menjelaskan, kompetisi ini dilaksanakan secara berjenjang. "Dimulai dari tingkat perguruan tinggi, kemudian naik ke LLDIKTI, dan puncaknya adalah seleksi final nasional," tuturnya, Senin (24/6/2024).
Sebelum ke seleksi nasional, peserta harus melalui seleksi wilayah untuk menentukan kandidat yang akan mewakili provinsi dalam tahap seleksi awal. Pada tahun ini, hanya ada empat mahasiswa vokasi yang terpilih untuk mengikuti seleksi nasional.
Penilaian dalam kompetisi ini mencakup produk inovatif yang setidaknya berbentuk prototipe. Hal ini menunjukkan bahwa Pilmapres Vokasi mendorong mahasiswa untuk menghasilkan karya yang aplikatif. Selain itu, peserta juga diharapkan memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik, yang ditunjukkan melalui penilaian pada video presentasi produk inovatif berbahasa Inggris.
Ini membantu mahasiswa vokasi tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga mampu berkomunikasi di tingkat internasional. “Menurut saya, Pilmapres vokasi ini hampir setara dengan yang diikuti oleh mahasiswa sarjana,” tambahnya.
Seleksi Pilmapres terdiri dari beberapa tahapan, dimulai dari pemilihan mahasiswa berprestasi di masing-masing perguruan tinggi. Selanjutnya, peserta mendaftar di tingkat LLDIKTI dengan mengumpulkan berkas-berkas seperti video presentasi berbahasa Inggris, naskah produk inovatif, dan 10 capaian unggulan.
Setelah lolos desk evaluation, peserta harus membuat poster deskripsi diri dan poster produk inovatif. “Tahun ini, di LLDIKTI VII, ada tambahan penilaian Leaderless Group Discussion (LGD) yang dilakukan dalam bahasa Inggris, di mana peserta diberikan isu tertentu dan harus mencapai kesimpulan bersama,” jelasnya.
Pada ajang Pilmapres 2024, Fikir Aldiansyah merancang produk terkait lingkungan. "Produk inovatif yang saya rancang berfokus pada lingkungan khusunya air untuk mebantu implementasi SDGs Clean Water and Proper Sanitation, dan untuk speech yang saya sampaikan berfokus pada SDGs Reducing Inequality khususnya dalam permasalahan anak anak yang tidak memiliki akta kelahiran," ucapmya.
Fikir Aldiansyah yang berharap bisa lolos 5 besar nasional menilai Pilmapres bukan sekadar kompetisi, tetapi juga merupakan sarana pengembangan diri yang sangat berarti bagi mahasiswa vokasi.
Menurutnya, melalui proses seleksi yang ketat, peserta dapat berlomba-lomba mengembangkan bakat dan kompetensi yang sangat dibutuhkan di dunia kerja. Kompetisi ini mendorong mahasiswa untuk menghasilkan produk inovatif dan berpikir kritis tentang hal-hal baru yang dapat membantu mereka berkembang di berbagai situasi.
"Karena itu, Pilmapres menjadi salah satu aset penting dalam membangun masa depan cerah bagi pendidikan vokasi di Indonesia," ucapnya. (*).
Pewarta | : M. Ade Nur Alfian (PKL) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |