https://batu.times.co.id/
Berita

Gus Nasrul: Menghina Lirboyo Sama Saja Merendahkan Kebesaran Islam

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 10:37
Gus Nasrul: Menghina Lirboyo Sama Saja Merendahkan Kebesaran Islam Ketua PP Pergunu Gus Nasrullah Afandi. (Foto: Gus Nasrul for TIMES Indonesia)

TIMES BATU, JAKARTA – Ketua Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Dr KH Nasrulloh Afandi, Lc, MA atau Gus Nasrul, angkat suara terkait dugaan penghinaan terhadap kiai dan institusi Pondok Pesantren Lirboyo Kediri oleh salah satu stasiun televisi nasional, Selasa (13/10/2025) lalu.

Menurut Gus Nasrul, Pondok Pesantren Lirboyo bukan sekadar lembaga pendidikan Islam. Pesantren yang didirikan KH Abdul Karim pada 1910 itu disebut sebagai salah satu pesantren terbesar di dunia. “Lirboyo adalah simbol kejayaan Islam Indonesia abad ini. Menghina Lirboyo berarti merendahkan kebesaran Islam,” tegas Gus Nasrul, Sabtu (18/10/2025).

Gus Nasrul menyebut jumlah santri Lirboyo mencapai hampir 50 ribu orang. Santrinya tidak hanya datang dari berbagai daerah di Indonesia, tapi juga dari negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Brunei Darussalam.

“Di luar negeri, lembaga pendidikan Islam dengan jumlah santri sebanyak itu hanya setara universitas besar, bukan pesantren seperti Lirboyo,” ujar Gus Nasrul yang merupakan doktor Maqashid Syariah alumnus Universitas Al-Qurawiyin Maroko sekaligus alumnus Pesantren Lirboyo Kediri.

Ia menegaskan, Lirboyo tetap konsisten mempertahankan metode salaf atau tradisional, fokus pada pengajaran kitab kuning warisan intelektual Islam Nusantara meski banyak pesantren lain beralih ke sistem pendidikan formal modern. “Meski pendirinya telah wafat puluhan tahun lalu, pesantren ini terus berkembang. Inilah yang disebut barokah,” ucapnya.

Tak hanya menjadi pusat pendidikan agama, Lirboyo juga melahirkan banyak tokoh bangsa. Gus Nasrul menyebut hampir di setiap kabupaten di Indonesia terdapat alumni Lirboyo yang menjadi tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pendakwah Islam Rahmatan lil ‘Alamin, termasuk di pelosok Papua, NTT, hingga Kalimantan.

Setiap tahun, Lirboyo secara resmi mengirim para alumninya ke berbagai daerah sebagai guru bantu untuk mengajar dan berdakwah. Banyak di antara mereka kini berkiprah di tingkat nasional hingga internasional. Di antaranya KH Said Aqil Siradj, KH Maemun Zuber, dan KH Dimyathi Rois.

“Lirboyo bukan hanya simbol keilmuan Islam, tapi juga benteng perjuangan bangsa,” kata Gus Nasrul. Ia mengingatkan, sejak masa penjajahan, santri Lirboyo turut berperan dalam perjuangan kemerdekaan, resolusi jihad di Surabaya, hingga perlawanan terhadap PKI di Madiun.

“Siapa pun yang merendahkan Lirboyo, sama saja merendahkan simbol kebesaran Islam Indonesia,” tegas Gus Nasrul, yang juga menantu kiai sepuh Kiai Makmun, pengasuh Pesantren Balekambang Jepara, Jawa Tengah. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Batu just now

Welcome to TIMES Batu

TIMES Batu is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.