TIMES BATU, BATU – BNN Kota Batu menggunakan kegiatan bertani untuk mencegah peredaran gelap narkoba di desa dan kelurahan yang ada di Kota Batu. Bertani menjadi bagian dari program life skill yang dikonsep untuk mencegah penyalahgunaan dan peredaran narkoba.

Lewat program ini, selain memberikan bekal pribadi untuk para mantan pecandu, namun juga warga masyarakat yang membutuhkan tambahan penghasilan.

Langkah awal, program ini akan dilaksanakan di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji. 

"Sebenarnya ada empat desa yang kita proyeksikan untuk kegiatan ini, namun tahap awal ini kita fokus pengembangannya di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji," kata Ka BNN Kota Batu, AKBP Reni Puspita.

Reni mengatakan BNN Kota Batu tidak bisa sendiri dalam menjalankan program yang merupakan upaya dari Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).

BNN akan berkolaborasi dengan para stakeholder yang ada mulai dari Polres Batu, beberapa OPD di Pemkot Batu, Kecamatan Bumiaji, PWI Malang Raya, PKK Kota Batu, Pemdes Bulukerto hingga Gapoktan.

"Nah, pengembangan life skill ini nanti didukung oleh Petrokimia Gresik, mungkin ada budidaya lele, penanaman bibit bunga dan buah, hingga pengolahan sampah," ujar Reni.

Selain pengembangan life skill, ada beberapa program intervensi yang dilakukan BNN Kota Batu di desa Bulukerto, antara lain  penyusunan perdes P4GN, pelaksanaan tes urine deteksi dini, aktivasi penggiat dan relawan, melaksanakan intervensi berbasis masyarakat (IBM) dan pembentukan agen pemulihan (AP) serta membentuk Pojok BNN.

Kasat Reserse Narkoba Kota Batu, Iptu Bobby Abadi Rustam mengapresiasi langkah BNN ini, mengingat salah satu faktor yang mempengaruhi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba adalah faktor ekonomi.

"Salah satu penyebabnya kemiskinan dan pengangguran. Ada juga karena kebutuhan dan gaya hidup yang tinggi," ujar Bobby sembari mengatakan upaya yang dilakukan BNN, bisa menjadi salah satu solusi pencegahan.(*)