TIMES BATU, MALANG – Rencana perbaikan Jembatan Sonokembang di Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, harus kembali tertunda. Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang menyebut, kendala utama terletak pada keterbatasan anggaran di akhir tahun 2025.
Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto mengatakan, kebutuhan dana untuk membenahi jembatan tersebut mencapai sekitar Rp5 miliar.
“Untuk pembenahan total Jembatan Sonokembang dibutuhkan dana sekitar Rp5 miliar. Namun di akhir tahun ini belum bisa direalisasikan karena belum teranggarkan,” ujar Dandung, Senin (27/10/2025).
Menurut Dandung, sempat muncul opsi penggunaan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) atas petunjuk Wali Kota Malang. Namun, jumlah dana yang tersedia masih jauh dari cukup.
“Ada rencana menggunakan BTT, tapi nilainya terbatas, hanya sekitar Rp2 miliar. Itu tidak mencukupi untuk perbaikan secara menyeluruh,” ungkapnya.
Selain keterbatasan dana, waktu pelaksanaan juga menjadi kendala karena sisa tahun anggaran 2025 tinggal sekitar dua bulan.
“Proses pengadaan paling tidak membutuhkan waktu 45 hari, sementara waktu yang tersisa sudah tidak memungkinkan,” tambahnya.
Sebagai langkah darurat, DPUPRPKP bekerja sama dengan Balai Provinsi Jawa Timur akan membangun jembatan bailey sebagai akses sementara bagi warga.
“Kami akan buatkan jembatan bailey agar warga tetap bisa melintas, sambil dilakukan pembongkaran dan pembersihan struktur lama,” terangnya.
Meski bersifat sementara, jembatan bailey tersebut nantinya akan diberlakukan pembatasan khusus, terutama bagi kendaraan bertonase berat.
“Akan ada pembatasan kendaraan yang boleh melintas. Kendaraan berat tidak diperkenankan karena berisiko terhadap kekuatan struktur jembatan sementara,” ucapnya.
Pembangunan jembatan permanen Jembatan Sonokembang dijadwalkan akan dimulai pada tahun anggaran 2026, setelah alokasi dana disiapkan secara penuh. (*)
| Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |