https://batu.times.co.id/
Berita

Penyelidikan PBB Nyatakan Perang Israel di Gaza sebagai Genosida

Selasa, 16 September 2025 - 15:07
Penyelidikan PBB Nyatakan Perang Israel di Gaza sebagai Genosida Seorang perempuan Palestina yang mengungsi duduk bersama anak-anaknya di tengah tenda-tenda yang hancur di lingkungan Remal, Kota Gaza, pada 13 September. (FOTO: Omar Al-Qatta/AFP/Al Jazeera)

TIMES BATU, JAKARTA – Sebuah laporan terbaru Komisi Penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyimpulkan bahwa Israel telah melakukan genosida di Gaza. Laporan ini menyebut langsung Perdana Menteri Benjamin Netanyahu serta sejumlah pejabat tinggi Israel lainnya sebagai pihak yang menghasut dan terlibat dalam tindakan tersebut.

Komisi menyoroti skala pembunuhan massal, blokade bantuan kemanusiaan, pengusiran paksa, hingga penghancuran fasilitas penting seperti klinik fertilitas sebagai bukti kuat. Hal ini memperkuat kesimpulan yang sebelumnya juga disampaikan berbagai lembaga HAM internasional.

“Genosida sedang berlangsung di Gaza,” kata Navi Pillay, Ketua Komisi Penyelidikan untuk Wilayah Palestina Pendudukan yang juga mantan hakim Mahkamah Pidana Internasional seperti dikutip dari Reuters, Selasa (16/9/2025). “Tanggung jawab kejahatan keji ini ada pada otoritas Israel di level tertinggi yang telah menjalankan kampanye genosida hampir dua tahun dengan tujuan spesifik untuk menghancurkan rakyat Palestina di Gaza,” ujarnya.

Analisis Hukum Terkuat dari PBB

Komisi merilis analisis hukum setebal 72 halaman, yang disebut sebagai temuan paling tegas PBB sejauh ini. Meski bersifat independen dan tidak secara resmi mewakili PBB, laporan ini menambah tekanan internasional agar PBB menggunakan istilah “genosida” secara resmi.

Israel sendiri menolak bekerja sama dengan penyelidikan ini. Misi diplomatik Israel di Jenewa menuding laporan tersebut bermuatan politik dan bias terhadap Israel.

Saat ini, Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag. Israel membantah tuduhan tersebut dengan alasan hak membela diri setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 251 lainnya, menurut data pemerintah Israel.

Namun, perang yang menyusul di Gaza telah menewaskan lebih dari 64.000 orang, berdasarkan data Kementerian Kesehatan Gaza. Sebagian wilayah Gaza bahkan dilaporkan mengalami kondisi kelaparan akut.

Empat Unsur Genosida Terpenuhi

Konvensi Genosida PBB tahun 1948 mendefinisikan genosida sebagai tindakan yang dilakukan dengan maksud menghancurkan, secara keseluruhan maupun sebagian, suatu kelompok nasional, etnis, ras, atau agama. Untuk dikategorikan sebagai genosida, setidaknya satu dari lima unsur harus terpenuhi.

Komisi menemukan Israel telah melakukan empat di antaranya:

  1. Pembunuhan massal.

  2. Menyebabkan penderitaan fisik atau mental serius.

  3. Menciptakan kondisi hidup yang secara sengaja ditujukan untuk menghancurkan kelompok tertentu.

  4. Menerapkan langkah-langkah yang menghalangi kelahiran.

Bukti tersebut dikumpulkan melalui wawancara dengan korban dan saksi, keterangan tenaga medis, dokumen sumber terbuka yang terverifikasi, serta analisis citra satelit sejak perang dimulai.

Bukti Niat Genosida

Komisi juga menyebut pernyataan pejabat Israel sebagai bukti langsung adanya niat genosida. Salah satunya, surat yang ditulis Netanyahu kepada tentara Israel pada November 2023 yang membandingkan operasi Gaza dengan “perang suci pemusnahan total” seperti dalam teks kitab Ibrani.

Selain Netanyahu, laporan juga menyebut Presiden Israel Isaac Herzog serta mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant sebagai pihak yang turut bertanggung jawab.

Navi Pillay, yang juga pernah memimpin tribunal PBB untuk Rwanda, menilai situasi di Gaza serupa dengan genosida Rwanda 1994 yang menewaskan lebih dari satu juta orang. “Fakta-faktanya sangat mirip. Korban didiskreditkan dan disebut bukan manusia, sehingga pembunuhan bisa dilakukan tanpa rasa bersalah,” ujarnya.

Meski Mahkamah Internasional sebelumnya sudah menyinggung sejumlah pernyataan pejabat Israel, pengadilan tersebut belum secara eksplisit menyebut nama Netanyahu. Pillay berharap laporan ini bisa membuka mata dunia. “Saya berharap, dengan adanya laporan ini, negara-negara dapat lebih berani mengambil sikap,” tuturnya. (*)

Pewarta : Wahyu Nurdiyanto
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Batu just now

Welcome to TIMES Batu

TIMES Batu is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.