TIMES BATU, BATU – Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) ternyata memiliki peran penting dalam upaya pencegahan stunting. Sebab itulah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batu mendorong lembaga pendidikan ini untuk berperan aktif dalam pencegahan stunting.

Salah satu bentuk upaya pencegahan stunting, Komisi Pemberdayaan Perempuan, Remaja, dan Keluarga Sakinah, salah satu Komisi di MUI Kota Batu mengadakan sosialisasi Pencegahan Stunting di Hotel Samara Kota Batu.

Kegiatan yang mengangkat tema "Peran TPQ dalam Mencegah Stunting: Edukasi dan Aksi" ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, khususnya Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Taman Kanak-kanak Al-Qur'an (LPPTKA) dan Ketua TPQ se-Kota Batu.

Menurut Ketua Komisi Pemberdayaan Perempuan, Remaja, dan Keluarga Sakinah, Heriani kegiatan ini merupakan salah satu terobosan untuk membantu pemerintah mencetak generasi emas.

"Kegiatan ini adalah terobosan kami agar semua elemen bisa berperan dalam percepatan mengatasi stunting di Kota Batu," ujar Heriani didampingi Ketua Panitia Pelaksana, Nurul Wahidah.

Menurut keduanya edukasi dan sinergi merupakan kunci utama untuk mengatasi stunting.

Sementara Ketua MUI Kota Batu, KH Abdullah Thohir menyampaikan, pentingnya berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak.

"MUI Kota Batu berharap kegiatan ini menjadi momentum bagi semua untuk lebih peduli terhadap masalah stunting dan bersama mencari solusi. Mari kita bekerja sama untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia," ajaknya.

Sosialisasi ini menghadirkan dua narasumber yakni dr. Yuni Astuti dari Dinas Kesehatan dan Ketua IPeKB Indonesia Kota Batu, Sri Rahayu, M.Pd., M.M.

Dalam kesempatan itu Dr. Yuni Astuti menjelaskan secara rinci tentang stunting, dampaknya, serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Ia menegaskan pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), masa krusial di mana organ tubuh bayi terbentuk secara pesat.

Sementara itu, Sri Rahayu menyampaikan kegembiraannya melihat banyaknya bapak-bapak yang hadir. Menurutnya, hal ini menunjukkan kesadaran kolektif. 

Ia juga memperkenalkan program Quick Win GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia) dan mendorong TPQ Kota Batu untuk berperan aktif dalam edukasi dan pembiasaan perilaku hidup sehat. Sebuah respons positif dan harapan untuk generasi unggul.

Kedua pemateri ini menjelaskan bahwa TPQ memiliki peran strategis dalam pencegahan stunting. Antara lain memberikan Edukasi kesehatan dan gizi berbasis nilai keagamaan.

Kedua, sosialisasi kepada orang tua tentang pentingnya gizi seimbang. Ketiga TPQ bisa melakukan pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat.

TPQ juga bisa berkolaborasi dengan program pemerintah dan tenaga kesehatan serta dukungan psikososial dan spiritual bagi anak dan keluarga

Kegiatan sosialisasi ini mendapat respons yang sangat positif dari para peserta. Antusiasme terlihat dari banyaknya pertanyaan dan diskusi yang hidup, menunjukkan kesadaran tinggi akan pentingnya pencegahan stunting. 

Para peserta, khususnya Ketua TPQ, berkomitmen untuk mengimplementasikan ilmu yang didapat di lembaga masing-masing, menjadikan TPQ tidak hanya sebagai pusat pendidikan Al-Qur'an, tetapi juga garda terdepan dalam edukasi kesehatan dan gizi di lingkungan terdekat.

Dengan sinergi antara MUI, pemerintah, dan tokoh agama, MUI Kota Batu optimis dapat memberikan kontribusi signifikan dalam upaya menurunkan angka stunting dan mewujudkan generasi emas yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia di Kota Batu. (*)