TIMES BATU, MALANG – Universitas Islam Malang (Unisma) berkolaborasi dengan Jam'iyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQH NU) menyelenggarakan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional antar pondok pesantren dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2024. Pembukaan acara ini berlangsung meriah di Gedung Pascasarjana Unisma, lantai 7, dan dihadiri oleh sejumlah tokoh agama, akademisi, serta para peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Rektor Unisma, Prof. Junaidi, menyampaikan bahwa kampusnya akan terus mendukung penuh kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan NU. Dia menegaskan, bahwa Unisma adalah milik NU dan warga nahdliyin, sehingga setiap organisasi dibawah NU bisa leluasa menyelenggarakan kegiatanya di Unisma.
“Unisma selalu membuka pintu lebar-lebar untuk mendukung kegiatan yang diselenggarakan oleh NU. Dalam rangka memperingati HSN 2024 ini, kami telah menggelar berbagai kegiatan bersama, mulai dari sholawatan hingga seminar kebangsaan,” ungkap Prof. Junaidi.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Junaidi juga memamerkan sejumlah prestasi yang telah diraih Unisma di tingkat nasional dan internasional. Sehingga baginya, tidak berlebihan jika Unisma dinobatkan menjadi kampus NU terbaik di Indonesia.
“Secara nasional, Unisma menempati peringkat ke-31 dalam penelitian dan pengabdian masyarakat di seluruh Indonesia, dan peringkat ke-2 di wilayah LLDIKTI Jawa Timur,” ujar Prof. Junaidi di hadapan para peserta.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Unisma senantiasa berkomitmen untuk mendukung pengembangan bakat dan minat mahasiswa di berbagai bidang. Dalam lomba MTQ ini, ia menyampaikan bahwa para pemenang yang melanjutkan pendidikan di Unisma akan berkesempatan mendapatkan beasiswa atau potongan biaya pendidikan.
"Hal ini sebagai bentuk penghargaan Unisma kepada para santri berprestasi dan dorongan agar mereka terus mengembangkan potensi diri," pungkasnya.
Ketua pelaksana kegiatan, Dendik Irawan, menambahkan bahwa MTQ Nasional ini diikuti oleh 78 peserta dari berbagai pondok pesantren di seluruh Indonesia. Di samping lomba MTQ, acara ini juga menyelenggarakan lomba banjari yang diikuti oleh lebih dari 20 grup. Kedua lomba tersebut berlangsung dalam suasana kompetitif.
Dendik menjelaskan bahwa acara ini merupakan kali ke-30 diselenggarakannya lomba MTQ oleh JQH NU, dan setiap tahunnya lokasi pelaksanaan berpindah-pindah. Total hadiah yang diperebutkan dalam ajang ini mencapai Rp 30 juta, yang diharapkan dapat menjadi motivasi tambahan bagi para peserta untuk menunjukkan bakat terbaik mereka.
“Tahun ini adalah tahun ke-30 MTQ Nasional digelar, dan setiap tahun kami berpindah lokasi. Kami berharap acara ini dapat menjadi wadah bagi setiap santri untuk mengasah bakat mereka dan menjaring talenta-talenta baru dalam seni membaca Al-Quran serta seni banjari,” tutur Dendik. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Peringati HSN, Unisma Gandeng JQH NU Gelar MTQ Nasional
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |