TIMES BATU, MALANG – Tiga pasangan calon Wali Kota Malang mengajukan solusi untuk mengatasi masalah pengangguran dalam debat bertema Economic Policy Forum di Universitas Brawijaya, Kamis (31/10/2024). Acara ini menghadirkan gagasan dan komitmen setiap pasangan calon untuk menekan angka pengangguran yang menjadi perhatian utama di Kota Malang.
Calon Wali Kota Malang nomor urut 1, Wahyu Hidayat, menekankan pentingnya pelatihan keterampilan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja sebagai salah satu solusi. Menurutnya, peningkatan kompetensi akan membantu masyarakat lebih siap bersaing di pasar kerja.
"Kami ada satu program terkait dengan pelatihan sesuai dengan kompetensi," ujar Wahyu. Selain itu, Wahyu juga berjanji akan mempermudah proses perizinan investasi di Kota Malang. Dengan meningkatnya investasi, diharapkan lapangan kerja baru akan terbuka, memberikan kesempatan bagi lebih banyak warga Malang untuk mendapatkan pekerjaan.
Wahyu juga menyebutkan pentingnya melakukan pembinaan terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) di Kota Malang agar selaras dengan permintaan industri dan perusahaan. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran secara signifikan melalui penyelarasan kebutuhan tenaga kerja di lapangan.
Sementara itu, Calon Wali Kota Malang nomor urut 2, Heri Cahyono, menyoroti kurangnya tempat bagi masyarakat pengangguran untuk menyampaikan keluhan atau mencari bantuan pekerjaan. Ia melihat adanya kesenjangan dalam akses informasi bagi pencari kerja.
“Selama ini orang nganggur tidak tahu harus lapor ke mana. Mereka tidak punya tempat untuk mengadu,” ungkap Heri. Oleh karena itu, ia merencanakan pembentukan sebuah lembaga bernama "Lembaga Pemberi Kerja," yang akan berfungsi sebagai pusat aduan dan pemberi informasi terkait lowongan kerja. Lembaga ini diharapkan bisa menjadi penghubung antara pencari kerja dan perusahaan, sehingga pencari kerja memiliki tempat untuk mendapatkan bantuan serta informasi yang mereka butuhkan.
Calon Wali Kota Malang nomor urut 3, Moch Anton, mengusulkan pendekatan lain yang berfokus pada penguatan ekonomi masyarakat secara menyeluruh. Menurutnya, pengangguran erat kaitannya dengan ketahanan ekonomi, sehingga perlu adanya dukungan dari pemerintah untuk membangun ketahanan ekonomi masyarakat.
Anton menekankan bahwa pemerintah akan selalu hadir untuk membantu masyarakat meningkatkan kemampuan ekonomi mereka. “Pemerintah akan hadir untuk membersamai masyarakat dalam memperkuat perekonomian mereka, baik melalui pencarian kerja maupun penciptaan lapangan kerja,” kata Anton. Ia berharap, dengan memperkuat ketahanan ekonomi, masyarakat akan memiliki lebih banyak peluang untuk menciptakan atau menemukan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka.
Debat yang berlangsung dengan hangat ini memperlihatkan berbagai pendekatan dari ketiga pasangan calon Wali Kota Malang dalam menghadapi tantangan pengangguran di Kota Malang. Masing-masing calon menawarkan strategi yang berbeda: Wahyu Hidayat dengan fokus pada pelatihan kompetensi dan investasi, Heri Cahyono dengan pendirian lembaga pemberi kerja, dan Moch Anton dengan pendekatan memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat.
Para calon diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi Kota Malang dalam mengurangi pengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat luas. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Tangani Pengangguran di Kota Malang, Begini Kata Tiga Paslon Wali Kota
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |